Tuesday

Hijabers Community Budaya Baru

No comments :

 Anak-anak muda perempuan muslim yang menggunakan kerudung sebagai busana sehari-hari tergabung dalam Hijabers Community. Bukan sekadar cantik tampilan luar, mereka melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas kecerdasan spiritual. Juga menampa diri sebagi pengusaha muda yang tangguh. Apa dan siapa mereka, juga bagaimana mereka menyambut Ramadhan ini? Simak semuanya di sini. Marhaban ya Ramadhan.
Jalan Raden Saleh No. 55 Cikini, basecampnya Hijabers Community. Di sini mereka membuka butik yang memasarkan merek busana muslim trendi rancangan sendiri, menyediakan salon kecantikan khusus untuk muslimah, dan tentu saja menyediakan tempat untuk pengajian rutin sebulan sekali.
“Kami ingin membangun mal muslimah, dimana semua kebutuhan muslimah tersedia di sini, ” kata Bayi Nurhayati, salah satu pengurus HC, tepatnya di bagian pengembangan komunitas, yang juga pemilik salon muslimah.

Pengajian Sambut Ramadhan
Sabtu di awal Juli, di sebuah ruangan di gedung ini, ratusan anggota HC mengadakan pengajian untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. “Kami mendapatkan pengetahuan dan kawan-kawan baru,” kata Wifda Ul Husna, salah satu peserta pengajian.

“Karena mendekati Ramadhan, Ustadzah menyampaikan hal-hal terkait puasa. Misalnya, kan, perempuan puasanya suka bolong-bolong karena haid, mungkin banyak yang kurang tahu bagaimana cara membayar puasa, harus puasa lagi atau bayar fidiyah saja. Ustadzah juga menjelaskan tata cara mandi wajib. Katanya, banyak perempuan masuk neraka, bukan karena buka aurat, tapi karena mereka tidak tahu cara bagaimana mandi wajib. Ustadzah menyampaikan banyak hal dan kami berdiskusi,” tutur Wifda.

Usai pengajian, para  pengurus HC merencanakan serangkaian acara menarik untuk mengisi bulan Ramadhan. Minggu pertama mengadakan talkshow di Masjid At Tien TMII. Minggu kedua buka puasa bersama anak yatim dan pengajian. Minggu ketiga, bersama remaja Islam, membuat Cut Meutia Fashion guide.

“Minggu keempat pulang kampung, hehehe…. Maksudnya itu minggu persiapan bagi kami untuk menyambut Lebaran bersama keluarga kami masing-masing. Sudah, jangan lagi ada acara, ini saja sudah sibuk banget,” tutur Bayi yang akrab disapa Ayi.


Obrolan Spiritual, Rumah Tangga, Bisnis
Yang tergabung dalam HC berasal dari beragam latar belakang, ada dokter gigi, perancang busana, pegawai negeri sipil, pengusaha salon, mahasiswa, dan lain-lain masyarakat umum. Pengurusnya kurang lebih 30-an perempuan muda, untuk mudah mengenalinya, di antaranya ada yang anaknya Benyamin S, anaknya Ida Royani, anaknya Aa Gym, istrinya Syahrul Gunawan, dan lain-lain.

“HC diawali beberapa pelopor, Jehanara (putri Ida Royani) dan Dian Pelangi, ingin membuat wadah untuk orang berhijab dalam lingkup pergaulan. Di mana di dalamnya bisa saling berbagi, melakukan hal-hal bermanfaat. Maka dibuatlah HC. Awalnya ini dari blackberry group, lalu bertemu, saling mengenal dan kemudian berkembang,” cerita Ayi.

“Kita wanita perlu berbagi, tukar pikiran mengenai bagaimana mengelola rumah tangga, bagaimana visi Islam, kebutuhan ini kami dapatkan di HC. Misalnya ada yang bingung bagaimana konteks kewanitaan dalam Islam, dengan berdiskusi di komunitas ini, akan menjadi tahu, apalagi kami seumuran, sehingga enak diskusinya. Karena latar belakang pekerjaan kami juga berbeda-beda, kami juga tukar pikiran soal pekerjaan,” tutur Ayi.

“Di Butik ini, mereka (para perancang busana yang usianya muda-muda) kerja sama. Saya bikin salon di sebelah. Kami membentuk komunitas pergaulan yang terbuka, siapa saja (tentunya yang berkerudung dalam kehidupan sehari-hari) bisa bergabung di sini. Yang ada keinginan memakai kerudung dalam kehidupan sehari-hari tapi belum percaya diri atau merasa tidak punya teman, silahkan kemari,” kata Ayi.

Tabloidwanitaindonesia.net
 

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.