Friday

Terapung di Di Tengah Lautan

No comments :
cerita kita - Kisah bahagia, sedih dan mengharukan yang membuat air mata berjatuhan menetes ke pipi, hal kejadian kocak yang mampu membuat kita terpingkal-pingkal, bahkan ada kisah yang mengerikan pastilah sebagian besar dari kita pasti pernah mengalaminya dalam kehidupan ini .

Mengalami kejadian yang bisa membawa kematian pernah dialami oleh dara manis bernama Sartika Sabilla ini, ketika kejadian itu ia beranjak umur 5 tahun terapung-apung di tengah lautan tanpa sebuah pertolongan. Bagi Tika, nama panggilan gadis cantik pemilik bibir seksi ini pengalaman tersebut tidak akan pernah bisa ia lupakan.

Remaja yang kini mulai beranjak dewasa kini telah berusia 16 tahun itu menceritakan “Aku dan Ayah berencana untuk pergi ke Dumai mengunjungi tante ku. Perjalanan pergi dari Tanjungpinang ke Dumai kami lalui dengan selamat. Tragedi itu terjadi ketika kami dalam perjalanan pulang ke Tanjungpinang. Kapal Ferry yang kami gunakan mengalami kecelakaan yang diakibatkan karena kelebihan beban, sehingga membuat mesinnya mati”.

Tubuh cewek kelahiran Siak ini lalu dilemparkan ayahnya ke laut setelah terlebih dahulu dipakaikan jaket pelampung. Ia masih ingat bagaimana ayahnya pada saat itu begitu melindungi dirinya dan tidak menghiraukan keadaan diri sendiri.

“Saat alarm tanda bahaya berbunyi dengan keras, ayah langsung memakaikan saya jaket pelampung dan menerjunkan saya ke tengah lautan, sementara itu beliau mencari jaket pelampung yang lain tapi tidak dapat-dapat. Ia pun lalu terjun ke laut dan berenang membawaku menjauhi kapal. Aku pun melihat bagaimana feri itu meledak,” ujar awek bertudung yang gemar es krim batang ini.

Belia yang memiliki sifat sabar tapi lumayan heboh ini lalu terapung-apung di Perairan Selat Panjang untuk berjam-jam lamanya tanpa adanya pertolongan. Hal tersebut membuat ayahnya lemah dan hampir tenggelam.

“Berjam-jam lamanya di tengah lautan itu membuat ayahku kehabisan tenaga mulai lemas dan tenggelam. Aku mencoba untuk tetap menyadarkannya dengan memegang rambutnya erat-erat. Akhirnya setelah berjam-jam yang dirasakan tanpa ujung itu, sebuah kapal kayu milik penduduk Bengkalis menolong kami. Sang penolong itu kini telah ku anggap sebagai keluarga sendiri,” ucap remaja hijaber berparas cantik yang suka membaca ini dengan terharu.

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.