Tuesday

Efek Buruk Penggunaan Empeng

No comments :
hijab mom - Tahukah Bidadaris bahwa pada dasarnya setiap bayi mempunyai kebutuhan dasar yaitu menghisap sejak dalam kandungan? Bayi menghisap bukan hanya untuk makan namun juga untuk kenyamanan. Hal ini dikarenakan karena pada periode awal setelah kelahiran, fase perkembangan bayi didominasi oleh fase oral ( oral = mulut ), di mana bayi memperoleh kepuasan lewat mulut. 
Kebiasaan menghisap ini akan menghilang secara spontan seiring dengan berjalannya waktu.
Berikut adalah alasan mengapa ibu sebaiknya menghindari penggunaan empeng:
  1. Empeng merupakan puting tiruan, yang mana dibutuhkan gerakan dan kekuatan menghisap yang berbeda dengan gerakan dan kekuatan yang dibutuhkan untuk menghisap lewat puting susu ibu, hal ini dapat mengakibatkan munculnya masalah bingung puting yang berakhir pada berkurangnya produksi asi karena berkurangnya stimulasi pada payudara ibu, lalu akan terjadi penyapihan yang lebih dini. Padahal, World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) menganjurkan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Tanda-tanda bingung puting adalah: bayi menghisap puting seperti menghisap dot, menghisap terputus-putus dan sebentar, dan akhirnya bayi menolak menyusu pada payudara ibu.Tindakan yang dapat dilakukan ibu bilamana terjadi bingung puting adalah: jangan mudah memberi PASI, namun berikan ASI dengan sendok atau pipet.
  2. Sangat sulit untuk mempertahankan empeng dalam keadaan bersih selama seharian. Hal ini dapat meningkatkan resiko terkena diare, apalagi jika ibu menyelupkan empeng atau dot ke dalam sirup atau madu.
  3. Pertambahan berat badan menjadi tidak adekuat.
  4. Kerusakan gigi, yaitu gigi tonggos. Hal ini terjadi jika empeng diberikan pada anak yang sudah tumbuh giginya, apalagi jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.
  5. Infeksi telinga tengah, terutama jika penggunaannya pada anak yang berusia lebih dari 10 bulan. Hal ini disebabkan karena penggunaan empeng meningkatkan produksi air liur, meningkatkan pertumbuhan jamur, dan memodifikasi tipe bakteri yang ada di mulut, kemudian gerakan menghisap yang konstan memicu perpindahan kuman-kuman tersebut ke dalam teilnga tengah.
  6. Apabila penggunaan empeng tidak dihentikan setelah usia satu tahun, anak akan mengalami keterlambatan dalam berbicara, terutama saat akan mengucapkan huruf yang berasal dari rongga mulut bagian depan seperti huruf S, Z, dan F. Hal ini disebabkan oleh anak yang merasa enggan untuk membuka mulutnya karena takut empengnya terlepas, juga disebabkan oleh karena lidah kaku untuk bergerak ke arah depan.
  7. Dapat menimbulkan ketergantungan. Hal ini karena setelah usia enam bulan empeng berubah fungsi dari suatu alat yang sekedar dapat memberikan kenyamanan menjadi alat yang dapat memberikan rasa aman.
- gadis -

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.