Friday
Punk Muslim : Shalat dan Ngaji Tetap Jalan
Tentu bidadari tahu tentang anak punk, dengan gaya yang khas rambut model mohawk, telinga hidung bibir dan bahkan lidah penuh dengan tindikan serta penggunaan rantai, peniti, dan barang-barang lainnya yang bagi masyarakat umum tidak lazim digunakan dalam berpakaian.
Tapi Punk Muslim berikut yang diberitakan oleh rimanews.com jauh berbeda berikut adalah beritanya yang istana dapatkan saat googling.
Berikut adalah isi beritanya, Tak selamanya komunitas Punk identik dengan ideologi perlawanan dan kebebasan tanpa aturan. Pasalnya, di Jakarta ada komunitas Punk Muslim.
Komunitas ini terbentuk dari pertemanan lima orang pengamen yang biasa mengamen di kawasan Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Mereka mengartikan Punk dengan singkatan Pemuda Unik dan Kreatif.
Nama muslim ditempelkan dibelakangnya karena mereka memiliki konsep agar yang bergabung bisa kembali ke jalan agama. Maka tidak heran jika di sanggar mereka sering digelar acar pengajian, dan kegiatan religi lainnya.
“Setelah masuk Punk Muslim, dan gue baru sadar. Oiya ya, hidup gue nggak ada artinya di jalanan,gue harus berubah. Kita boleh hancur dalam penampilan tapi jangan lupa salat dan mengaji,” kata Anggi, salah satu anggota Punk Muslim.
Sama seperti muslim lainnya, komunitas ini setiap bulan Ramdan akan menjalani puasa. Bahkan, setiap Ramadan tiba di sanggar mereka diadakan pesantren jalan.(rimanews)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.